Daerah  

Gerbang Indonesia Timur Aliansi Wija To Luwu Menyerbu Kantor Gubernur Sulsel (Jilid 5)

Celebesplusonline.com ( Makassar Sulsel )– 2 JUNI 2022 merupakan aksi ke-lima kalinya dilakukan Wija To Luwu menuntut sebuah keadilan ditegakkan, juga mendesak Gubernur Sulsel mengklarifikasi pernyataannya yang telah mendiskriminasi masyarakat Rampi, statment Gubernur Sulsel yang ingin mengeluarkan Rampi dari Sulsel dan dari Indonesia telah menimbulkan huru hara di kota makassar sekaligus menyayat luka mendalam bagi masyarakat Luwu Raya, hingga muncullah ragam kecaman dari berbagai pihak.

Namun hingga detik ini, belum ada itikad baik Gubernur Sulsel menyelesaikan perkaranya, pertanda telah terjadinya degradasi kepemimpinan di Sulsel.

Yandi selaku Jenderal Lapangan mengatakan bahwa “Aliansi WTL Menggugat ” tidak akan patah semangat untuk terus konsisten melakukan aksi demonstrasi, pun itu sampai berjilid jilid. Sebab didalam darah kami mengalir semangat Sawerigading, semangat Andi Djemma dan semangat Kahar muzakkar yang dikenal sebagai pemberani dan pejuang tak kenal lelah.

Jika dalam waktu dekat belum ada respon dari Gubernur itu sendiri, saya pastikan Wija To Luwu akan lebih nekat lagi dalam bergerak. Bahkan Wija To Luwu mengancam akan memblokade full akses jalan urip sumoharjo.

Mendagri harus segera mengevaluasi kinerja Andi Sudirman Sulaiman selaku Gubernur Sulsel, diajarkan etika komunikasi yang benar dan bijak juga di ingatkan untuk tidak sembarangan dalam melontarkan bahasa yang tidak sepantasnya. Sekaligus menagih janji Gubernur Sulsel yang ingin melakukan pembangunan jalan ke kecamatan Rampi yang hingga detik ini belum ada action dilapangan, malahan Parpol sebagai kendaraan politik jauh lebih gesit mengerjakan kebutuhan masyarakat.

Mestinya Pemprov Sulsel berkaca di situ, agar dibawah kepemimpinan Andi Sudirman Sulaiman bisa lebih progres lagi.
Pemda luwu utara tak semestinya berdiam diri melihat polemik yang terjadi di kecamatan Rampi, keinginan masyarakat Rampi bergabung ke Sulteng cukup berdasar sebab selama ini tidak ada upaya Pemda melakukan

pembangunan jalan ke Rampi, berangkat dari situlah seharusnya menjadi bahan evaluasi bagi kinerja Indah Indriani selaku Bupati Luwu Utara, sebab ia telah gagal membangun dan mensejahterakan masyarakat Rampi, padahal ini sudah masuk fase kedua.

Laporan : (**wis)