Wajo  

Diduga Resahkan Pelayanan Kesehatan di Wajo,PHI Sambangi Dewan

Celebesplusonline.com ( Wajo Sulsel ) —Pelayanan kesehatan di Wajo diduga meresahkan masyarakat.Pelita Hukum Independen (PHI) kabupaten Wajo melakukan Aspirasi ke DPRD Wajo Kamis,02/08/2021.

Ada beberapa poin aspirasi yang suarakan PHI bersama sejumlah LSM terkait di duga buruknya pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Wajo yaitu, Ibu pasca melahirkan tidur di emperan rumah sakit,Dokter di Puskesmas Sabbangparu Cuti bersamaan,Ibu Hamil bolak balik antara rumah sakit umum dan puskesmas Wewangrewu yang mengakibatkan bayi meninggal dalam kandungan , dan pasien yang masuk rumah sakit dengan status hasil swab negatif covid-19 diharuskan masuk ruang isolasi covid-19 untuk menunggu hasil PCR,jelas ketua Pelita Hukum Independen Sudirman,SH,MH

Sudirman,Ketua PHI Kabupaten Wajo,meminta meminta pihak Kepala Puskesmas Wewangrewu, puskesmas Sabbangparu dan direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lamaddukkelleng untuk membuat inventarisasi permasalahan kemudian carikan solusinya agar tidak berulang terus,karena saat ini sudah banyak keluhan dari masyarakat seperti halnya dalam persuratan yang kami
aspirasikan hari hadapan dewan terhormat kabupaten Wajo.

“Kami hadir membantu masyarakat bukan membebani pemerintah tapi membantu mengharmonisasi antara pemerintah dan masyarakat bisa tercapai, dan tolong terimaki masukan, jangan tebalkan telinga. Bisa saja kami laporkan aspek hukumnya karena penelantaran pasien, tapi kami kali ini kita menempuh itu dan minta pembenahan besar-besaran di lingkup Kesehatan Puskesmas dan rumah sakit,”kata Sudirman

Sementara Ketua PWI Kabupaten Wajo, H.Rukman Nawawi, secara tegas mengatakan di hadapan forum aspirasi agar petugas kesehatan yang bertugas pada saat ada pasien hamil yang disuruh bolak- balik Puskesmas dan rumah sakit , sehingga mengakibatkan anak dalam kandungan meninggal, agar oknumnya dimutasi semuanya.

“Saya minta direktur rumah sakit Lamaddukkelleng Sengkang agar memutasi semua anggotanya yang bertugas pada saat itu, saya ada fotonya, karena ulahnya melakukan pembiaran atau kebijakan diharuskan bolak balik, anak kembar dari Anggota PWI bernama Hamzah meninggal dalam kandungan. Saya selaku Pimpinan Hamzah di Media Sinergi tempatnya menjadi wartawan, agar oknum tidak perlu dipecat, cukup dipindahkan saja, karena ternyata banyak Hamzah-Hamzah yang lain pernah mengalami, terbukti sejak saya posting di media sosial, banyak masyarakat yang juga mengaku pernah mengalami,”terangnya

Kepala Dinas Kesehatan, dr.Armin, sudah sering meminta di BKD agar dokter di Puskesmas ditambah, karena hampir seluruhnya puskesmas rawat inap hanya satu dokter, dan kasus di Sabbangparu yang dokternya cuti, itu tenaga honorer, bukan PNS, sementara cuti menikah dan sudah terjadwal, sementara Kepala Puskesmas yang merupakan dokter terkonfirmasi covid-19,

Sementara Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lamaddukkelleng dr.Andi Ela Hafid, atas nama RSUD Lamaddukkelleng mewakili meminta maaf atas kekhilafan yang dilakukan anggotanya, sehingga ada pasien bayi kembar meninggal dalam kandungan.

“Saya selalu menyampaikan kepada semua petugas kesehaatan di RSUD Lamaddukkelleng, utamakan pelayanan, belakangan administrasi, dan anggota yang bertugas pada waktu itu sudah diberi surat peringatan, kalau mengulangi akan dikeluarkan,” ujarnya

Tim penerima aspirasi, H. Muhammad Yunus Panaungi, meminta pihak rumah sakit dan puskesmas menjadikan kasus itu sebagai bahan evaluasi, agar tidak terulang hal seperti itu lagi.

Dari anggota DPRD Kabupaten Wajo, H. Anwar, mewakili Komisi IV, juga meminta maaf, atas kejadian kasus ada bayi meninggal karena diharuskan bolak-balik, karena Kesehatan adalah mitra kerjanya,tuturnya

“Kami di Komisi IV, tidak memungkiri ada rumah sakit dan puskesmas di Kabupaten Wajo, yang masih terus-menerus melakukan kesalahan pelayanan. Bisa kita lihat kalau kita ke rumah sakit tetangga, tanya di dalamnya pasti ada orang Wajo yang berobat, tapi coba kita lihat di rumah sakit kita di Wajo, ada tidak orang dari Sidrap, atau Luwu yang datang berobat, pasti tidak ada. Maka mari kita berbenah, dan saling mengevaluasi,”harapnya

Adapun yang datang menerima aspirasi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo, dr.Armin, Direktur RSUD Lamaddukelleng dr. A.Ela Hafid, Kepala BPJS Kesehatan Kabupaten Wajo Sri Wahyuni, Kepala Puskesmas Sabbangparu Hj. dr. Mardiana, Kepala UPTD Puskesmas Wewangrewu dr. Andi Nurrahma. Dari pihak DPRD Kabupaten Wajo, Ada H. Sudirman Meru, H. Muhammad Yunus Panaungi,Andi Bakti Werang, dan H.Anwar,MD.

Editor : Sultan