MUI Wajo Minta Bupati Pertimbangkan Rencana Hadirkan Ustadz Firanda di Kota Santri

Celebesplusonline.com.( Wajo Sulsel ) — Rencana kedatangan Ustadz Firanda di Wajo untuk mengisi tablig Akbar dalam rangka memperingati hari jadi Wajo ditanggapi beragam.

Komisi informasi, Komunikasi dan Pemeliharaan Dokumentasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Wajo, H. Rukman Nawawi, berharap Pemerintah Kabupaten Wajo, dalam hal ini, Bupati Wajo, menyikapi dengan bijak penolakan sejumlah masyarakat dan organisasi keagamaan atas rencana kedatangan Ustadz Firanda.

Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Wajo, sebagai pelayan masyarakat tentu harus mendengar aspirasi dan keinginan masyarakat agar tetap terjaga ketentraman dan kedamaian.

“Pemerintah harus mendengar aspirasi masyarakat. Kalau sebahagian masyarakat menolak, yah tentunya pemerintah harus mempertimbangkan keinginan masyarakatnya,” ujarnya.

Ketua PWI Wajo ini menyebut, Pemerintah tidak punya alasan untuk memaksakan kehendak mendatangkan Ustad Firanda, jika sejumlah elemen tidak menghendaki kehadirannya di Bumi Lamaddukkelleng.

MUI Kabupaten Wajo, sebagai mitra pemerintah, lanjut Rukman, berkewajiban mengingatkan pemerintah Kabupaten Wajo, agar tidak tutup telinga dengan penolakan ini.

“Kami dari MUI mengingatkan dan mengharapkan kepada Pemerintah Kabupaten Wajo atau Bapak Bupati untuk mempertimbangkan kembali rencana mendatangkan Ustadz Firanda, demi menghindari gejolak yang lebih besar,” ujarnya.

Sementara itu, Kader GP Ansor Wajo, Muammar dalam keterangan persnya, Kamis (24/03/22), menegaskan, penolakannya atas rencana kedatangan Ustadz Firanda.

Menurutnya, aksi penolakan Ustadz Firanda ini sebenarnya menyangkut persoalan Manhaj atau metode berpikir Islam Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja), khususnya di Kabupaten Wajo yang selama ini banyak melakukan amaliah-amaliah, seperti pelaksanaan atau peringatan Maulid Rasul, Isra dan Mi’raj, 10 Muharram, dan acara-acara tasyakuran atau Barzanji.

“Namun hal ini bertentangan dengan konsep atau metode berpikir dari Dr Firanda, yang pemikirannya bisa menjadi masalah besar di Kabupaten Wajo dan ini juga menciderai karismah dari para ulama atau panrita yang ada di Wajo dimana tradisi ini sudah sejak lama kita jaga sudah sejak lama kita jaga dan sudah diwarisi dari generasi ke generasi,” ujar Muammar yang juga mantan Ketua Umum PC PMII Wajo ini.

Amalan-amalan ini pun, lanjut Muammar, juga ada dalil-dalilnya bukan hanya sekedar mempertahankan tradisi dari para kiai atau panrita kita. Ini hanya persoalan doktrin dari Dr Firanda dengan pemahaman yang terbatas sehingga KBNU Wajo mau mencegah supaya di Kabupaten Wajo tidak tersebar embrio-embrio Wahabi yang menurutnya, mereka Islam yang datangnya belakangan tapi nampaknya solehnya seakan sudah paling benar.

“Tidak nyambung kalau Dr Firanda dimasukkan di Wajo, dimana lumbung Ulama di sini bermazhab Syafi’i. Jadi kalau dimasukkan di sini bisa saja menjadi sebuah problem. Ini bukan persoalan apa yang disampaikan nantinya, tapi ini persoalan sikap dakwahnya Dr Firanda itu lancang karena ketika ngomong semaunya sendiri, seolah-olah kebenarannya hanya ada pada dirinya sendiri. Itu yang jadi persoalan,” tegasnya. (**)

Editor : Sultan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Next Post

Dengar Masukan Pimpinan Ormas Islam Terkait Rencana Kedatangan Ustadz Firanda, Pemkab Wajo Jadwalkan Pertemuan

Thu Mar 24 , 2022
Celebesplusonline.com ( Wajo Sulsel ) – Pemerintah Kabupaten Wajo merespon pro-kontra rencana kedatangan Ustadz Firanda di Kabupaten Wajo yang dijadwalkan 28 Maret 2022 mendatang. Ustadz Firanda sedianya akan mengisi kajian keagamaan di Masjid Agung Ummul Qura’ yang dirangkaikan dengan silaturahmi bersama Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman. Hanya saja, rencana kedatangannya […]