CELEBESPLUSONLINE.COM//WAJO SULSEL– Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama RI, H. Basnang Said, menekankan bahwa penyelenggaraan Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Internasional ke-1 di Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang tidak hanya mengedepankan pendidikan dan dakwah, tetapi juga mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat sesuai ketentuan peraturan ekonomi lokal dan nasional.
Hal tersebut disampaikan pada saat pengumuman juara lomba MQK Internasional ke-1 2025 di Pondok Pesantren As’adiyah, Senin (6/10/2025).
“Selain lomba-lomba akademik seperti debat bahasa Inggris, debat bahasa Arab, dan marhalah, yang meningkatkan kompetensi santri, kegiatan ini juga menjadi katalis pertumbuhan ekonomi lokal,” ujar H. Basnang.
Menurutnya, setiap transaksi selama kegiatan diawasi sesuai regulasi perdagangan dan pajak, sehingga seluruh aktivitas ekonomi berlangsung transparan dan tercatat secara resmi. “Transaksi ekonomi selama MQK mencapai sekitar Rp20 miliar, mencerminkan daya ungkit ekonomi pesantren yang signifikan bagi masyarakat sekitar,” tambahnya.
H. Basnang menekankan pentingnya kepatuhan terhadap peraturan ekonomi, terutama dalam penyediaan akomodasi, konsumsi, dan jasa lainnya yang melibatkan ribuan peserta dan pengunjung.
“Kegiatan ini membuktikan bahwa pesantren tidak hanya sebagai pusat pendidikan dan dakwah, tetapi juga sebagai motor penggerak ekonomi yang teratur dan sesuai peraturan,” tutupnya. (jo/nrl)
Editor : Kahfi