CELEBESPLUSONLINE. COM// WAJO SULSEL — Telah di buka Cafe Wija dan Restro di lokasi pelabuhan Bangsalae Siwa, Kecamatan Pitumpanua,Kabuten Wajo.
Puluhan pengunjung telah menikmati menu yang disiapkan Cafe Wija dan Restro tersebut.
Kekinian di tepian jalan berliku Bangsalae, berdiri Café Wija & Restro bak oasis modern yang menyapa jiwa penikmat senja. Di balik kaca lebar, khayalan dan wangi kopi berpadu, menebar aura hangat laksana pelukan sore yang merunduk lembut.
Setiap sudut diwarnai sentuhan kayu tua dan lampu kuning temaram, seolah merangkai kisah nostalgia yang merasuk hingga ke relung hati.
Puluhan pengunjung tak henti memuji“Rasa menu di sini menari lembut di lidah,” kata Aida, seorang penulis muda, sambil menatap retakan cahaya yang menari di permukaan meja.
Dari deretan torta pistachio hingga irama alunan akustik pada panggung kecil, semua elemen disulap menjadi simfoni rasa dan rasa rindu yang mengalir tanpa jeda.
Seorang pengunjung, Ari menuturkan di tengah semilir angin pesisir Bangsalae, Café Wija dan Restro berdiri anggun, laksana puisi yang ditulis dengan rasa. Tempat ini bukan sekadar persinggahan, melainkan pelabuhan rindu bagi jiwa-jiwa yang haus kehangatan dan keindahan, tuturnya.
Aroma kopi menyusup halus ke rongga hati, menyapa lembut seperti kenangan yang tak ingin pergi. Setiap sajian adalah karya seni, disajikan dengan cinta dan cita rasa yang membuai indera.
Langit senja tampak lebih syahdu saat dinikmati dari beranda kafe ini, diiringi alunan musik akustik yang menjahit sunyi menjadi syair kehidupan. Pengunjung datang, dan enggan pulang sebab di sini, mereka menemukan bukan hanya makanan, tapi ketenangan.
Café Wija dan Restro bukan sekadar tempat makan, melainkan ruang rasa di mana waktu melambat, dan kebahagiaan dituang dalam secangkir kopi dan sepotong senyuman, tutupnya.
Diketahui Owner Cafe Wija dan Restro, H. Baso Rahmanuddin Daeng Pabilla di Bangsalae Siwa menuturkan
Alhamdulillah, puji syukur terucap lirih di setiap pagi yang dibuka dengan aroma kopi dan senyum tamu yang silih berganti. Café Wija dan Restro di Bangsalae kini tak pernah sepi—ramai oleh langkah-langkah yang datang membawa cerita, tawa, dan rasa.
Setiap meja yang terisi, setiap kursi yang hangat oleh kehadiran, adalah anugerah yang tak ternilai. Bukan sekadar jumlah, tapi kehadiran mereka adalah tanda bahwa rasa dan pelayanan kami telah menyentuh hati.
Di balik jendela kaca dan denting sendok, kami belajar bersyukur. Bahwa kerja keras berbuah manis, dan ketulusan selalu menemukan jalannya pulang—melalui doa-doa baik dari para pengunjung yang datang dengan harap, dan pulang dengan senyum, tutup Daeng Pabilla mantan anggota DPRD Kabupaten Wajo dua periode.
@ Sultan #
