Sidrap Sulsel – Suasana duka menyelimuti warga Jalan Anggrek, Kelurahan Tanrutedong, Kecamatan Dua Pitue, Kabupaten Sidrap, setelah sebuah rumah semi permanen hangus dilalap api pada Selasa malam, 4 Februari, sekitar pukul 21.10 WITA.
Kebakaran tersebut terjadi saat pemilik rumah, Dahliah (53), seorang ibu rumah tangga, sedang berada di Makassar untuk menghadiri hajatan keluarga. Rumah yang ditinggalkannya dalam keadaan kosong itu kini rata dengan tanah, meninggalkan puing-puing dan kenangan yang sulit dilupakan.
Menurut keterangan saksi mata, Syamsu Alam (45), api pertama kali terlihat berkobar dari bagian dapur rumah. “Saya lihat api mulai dari belakang rumah, tepatnya di dapur. Dalam hitungan menit, apinya langsung membesar dan menjalar ke seluruh bangunan,” ungkapnya dengan nada sedih.
Warga sekitar yang panik berusaha memadamkan api dengan alat seadanya sambil menunggu kedatangan petugas pemadam kebakaran. Namun, karena material rumah yang sebagian besar terbuat dari kayu, api begitu cepat melahap seluruh bangunan.
Kebakaran ini terjadi di kawasan padat penduduk, sehingga sempat menimbulkan kekhawatiran akan menyebarnya api ke rumah-rumah di sekitarnya. Beruntung, petugas pemadam kebakaran berhasil mengendalikan kobaran api sebelum meluas. Meski begitu, kerugian akibat peristiwa ini diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Saat mengetahui rumahnya terbakar, Dahliah yang masih berada di Makassar tak kuasa menahan tangis. Ia kehilangan tempat tinggal yang selama ini menjadi saksi perjuangan hidupnya bersama keluarga. “Saya tidak tahu harus bagaimana lagi. Semua barang-barang kami habis. Rumah ini adalah hasil kerja keras kami bertahun-tahun,” ujar Dahliah dengan suara bergetar saat dihubungi melalui telepon.
Hingga kini, penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan pihak berwenang. Namun, dugaan sementara mengarah pada korsleting listrik di bagian dapur rumah tersebut.
Peristiwa ini menjadi pengingat bagi semua pihak untuk lebih waspada terhadap potensi bahaya kebakaran, terutama saat meninggalkan rumah dalam waktu lama. Kejadian tragis ini juga memantik solidaritas warga sekitar yang berencana menggalang bantuan untuk meringankan beban Dahliah dan keluarganya.
Duka mendalam menyelimuti malam itu, meninggalkan jejak luka yang tak mudah terhapus. Di tengah puing-puing yang berserakan, harapan akan bangkitnya kembali kehidupan Dahliah dan keluarganya menjadi doa bersama bagi mereka yang menyaksikan tragedi ini. (*)