Wajo  

Head to Head Tak Ada Jaminan Tumbangkan Petahana

Jumat, 8 November 2024

Wajo Sulsel – Meskipun Pasangan Calon (Paslon) oposisi tampil dalam formasi Head to Head dengan petahana dalam Pemilu 27 November 2024 mendatang, sejumlah pengamat politik menilai hal itu tidak serta merta menjamin kemenangan termasuk pilkada di Kabupaten Wajo Provinsi Sulawesi Selatan.

Kondisi politik yang terus berubah dan dinamika pemilih yang semakin kompleks, menjadikan hasil pemilu tidak dapat diprediksi hanya dengan melihat persaingan satu lawan satu.

Fenomena Head to Head, yang terjadi ketika paslon utama bertarung langsung dengan petahana, memang sering dianggap sebagai pertarungan sengit yang menarik perhatian.

Namun, menurut Direktur Eksekutif Indonesian Political Indicators (IPI), Bima Arya, meski ada potensi tantangan besar bagi petahana, belum tentu ini menjamin kemenangan bagi lawannya.

“Head to Head antara paslon oposisi dan petahana memang dapat meningkatkan daya tarik bagi publik. Namun, pemilu bukan hanya soal perbandingan langsung. Banyak faktor lain yang menentukan, seperti kekuatan mesin politik, popularitas di lapangan, dan kemampuan paslon dalam menarik suara dari pemilih muda serta kelompok non-partisan,” ujar Bima dalam wawancara dengan media belum lama ini.

Meskipun survei-survei menunjukkan adanya potensi penurunan dukungan terhadap petahana, kekuatan petahana yang sudah mapan dalam sistem politik dan pemerintahan sering kali menjadi faktor penentu. Beberapa analisis juga menyebutkan bahwa petahana memiliki keuntungan besar dalam hal sumber daya dan jaringan yang luas, yang bisa mempengaruhi hasil akhir.

Selain itu, faktor ekonomi, isu sosial, dan rekam jejak pemerintahan petahana juga sering kali menjadi penentu dalam keputusan pemilih. Sejumlah pemilih merasa bahwa stabilitas yang ditawarkan oleh petahana lebih penting daripada perubahan yang dijanjikan oleh paslon oposisi.

“Meski ada pergeseran dukungan, pemilih seringkali lebih memilih status quo, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi atau politik. Jadi, Head to Head tak selalu menjamin petahana akan tumbang,” tambah Bima.

Dinamika politik menuju pemilu 2024 memang dipenuhi dengan ketidakpastian. Beberapa paslon mencoba menanggapi isu-isu yang diangkat oleh oposisi, namun tak sedikit pula yang menganggap bahwa tantangan terhadap petahana memerlukan strategi yang jauh lebih matang, tidak hanya sekadar bertarung langsung.

Dengan semakin dekatnya hari pemilu, semua pihak berharap bahwa pemilih akan membuat keputusan yang rasional berdasarkan informasi yang cukup, dan bukan hanya didorong oleh narasi kompetisi Head to Head yang belum tentu mencerminkan gambaran keseluruhan.

(Sbr : Tmp, 7 November 2024)