(Sebuah refleksi)
Oleh Musmuliadi (Founder Anak Muda Desa)
Celebes plus online. com. — Setiap tanggal 28 Oktober Bangsa Indonesia selalu memperingati hari Sumpah Pemuda yang menjadi catatan sejarah tak terlupakan. Telah 96 tahun Bangsa Indonesia memperingati Peristiwa Sumpah Pemuda. Tonggak awal perjuangan para pemuda dari sabang-merauke saat itu. Sejak Tahun 1928 para Pemuda Indonesia memutuskan untuk satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa sehingga lahirlah ikrar dalam keputusan yang dikenal dengan Sumpah Pemuda.
Tahun 2024 yang dikenal dengan tahun politik seolah jadi tahun ujian bagi semangat dan juga pesan sumpah pemuda. Anak muda hari ini yang terlibat dalam perhelatan politik, harus berjuang dengan idealisme yang mereka miliki.
Daerahku tercinta, Tanah Wajo, Bumi Lamaddukelleng, pilkada Serentak 2024 bukan cuma soal memilih pemimpin, tapi jadi kesempatan buat warga terutama pemuda untuk memastikan bahwa suara mereka didengar.
Nilai persatuan dalam Sumpah Pemuda bisa jadi panduan penting. Sebagai pemuda, ini adalah waktu untuk menghalau semua potensi konflik politik yang mungkin muncul dan mengutamakan persatuan daerah.
Pemuda bisa jadi penggerak untuk membawa pemilu yang damai, mengedepankan visi untuk pembangunan yang sejalan dengan kebutuhan masyarakat.
Daripada terpecah akibat perbedaan dukungan politik, semangat Sumpah Pemuda bisa mengingatkan kita semua bahwa tujuan utamanya adalah demi kemajuan bersama.
Pemuda di Kabupaten Wajo punya pengaruh besar, terutama dengan jumlah mereka yang banyak.
Dalam pemilu ini, suara pemuda bukan sekadar angka di bilik suara, tapi sebuah amanat. Jadi, sangat penting untuk tidak sekedar memilih, tapi juga memilih dengan pertimbangan matang. Jangan sampai kita hanya jadi aksesoris dan pemanis dalam pilkada.
Seperti yang kita tahu, setiap pemilu seringkali membawa potensi perpecahan di tengah masyarakat.
Perbedaan pandangan politik seringkali buat kita lupa akan pentingnya persatuan yang jadi semangat dari Sumpah Pemuda.
Di tengah Pilkada ini, penting bagi anak muda Wajo untuk tetap menjaga semboyan “Sipakatau, Sipakalebbi, Sipakainge,” untuk menghindari provokasi dan perpecahan.
Sumpah Pemuda mengajarkan kita untuk tidak sekedar bicara, tapi beraksi. Di Pilkada Wajo 2024, aksi nyata pemuda bukan sebatas di hari pencoblosan.
Dengan beraksi nyata, pemuda Kabupaten Wajo menunjukkan bahwa Sumpah Pemuda adalah landasan untuk terus berjuang, berpartisipasi aktif, dan bukan sekadar penonton dalam proses demokrasi.
Kandidat yang terpilih di Pilkada nanti akan membawa visi untuk lima tahun ke depan. Tapi, bukan berarti pemuda hanya diam dan menunggu perubahan.
Hari Sumpah Pemuda adalah pengingat bahwa pemuda juga punya andil besar sebagai penggerak perubahan.
Editor : Sultan