Peringatan Maulid di Masjid Jami’atul Khaeriyah Siwa “Menghidupkan Lentera Diri di Tengah Kegelapan, Cara Nabi Muhammad SAW Menemukan Harapan di Tengah Kesulitannya”

Celebesplusonline.com//Wajo Sulsel – Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari ujian dan cobaan. Dalam sejarah Islam, Nabi Muhammad SAW menjadi teladan utama bagaimana menghadapi kegelapan hidup dengan cahaya harapan dan keimanan.

Sejak masa kecil, Rasulullah sudah merasakan pahitnya kehidupan. Beliau lahir dalam keadaan yatim, lalu ditinggal ibunya pada usia enam tahun, hingga akhirnya hidup sebagai anak yatim piatu.

Namun, meski berada dalam kesulitan, Nabi Muhammad SAW tidak terjebak dalam keputusasaan.

Lentera diri beliau adalah keimanan, kesabaran, dan keyakinan kepada Allah SWT. Saat menghadapi tekanan kaum Quraisy, diusir dari kampung halamannya, hingga difitnah oleh orang-orang yang menentang dakwahnya, Rasulullah tetap tegar. Beliau selalu menghidupkan harapan dengan doa, tawakal, dan keteguhan hati.

Dalam sebuah riwayat, ketika berada di Thaif dan mendapat perlakuan kasar dari penduduknya, Nabi Muhammad SAW justru memanjatkan doa: “Ya Allah, berikanlah hidayah kepada kaumku, sesungguhnya mereka tidak mengetahui.” Dari sini, terlihat bahwa harapan dan kasih sayang menjadi cahaya yang menerangi jalan dakwah beliau.

Pesan moral yang bisa dipetik adalah setiap manusia mampu menyalakan lentera dirinya meski berada dalam kegelapan hidup. Dengan meneladani Nabi Muhammad SAW, kita diajak untuk tidak putus asa, selalu bersyukur, dan menjadikan iman sebagai sumber kekuatan,ujar Gurutta Muhammad Yusuf selaku pembawa hikmah Maulid.

“Menghidupkan lentera diri berarti menjaga harapan, memperkuat doa, serta menebarkan kasih sayang, sebagaimana Rasulullah SAW menebarkannya di tengah ujian hidup” sambungnya.

Dalam kesempatan itu, H. Rukman Nawawi Ketua Pembangunan Masjid menyampaikan ungkapan terima kasih yang mendalam atas kehadiran para undangan dan jamaah yang turut memeriahkan peringatan Maulid.

“Kehadiran bapak, ibu, dan seluruh jamaah merupakan bentuk kecintaan kita kepada Rasulullah SAW. Semoga kebersamaan ini menjadi berkah dan mempererat silaturahmi di antara kita semua,” ujarnya.

Beliau juga mengingatkan, Maulid bukan sekadar seremonial, melainkan momentum untuk meneladani akhlak mulia Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari.

“Dengan meneladani Rasulullah, insya Allah hati kita semakin lembut, ukhuwah semakin kuat, tutupnya.Kamis (18/9).

Diketahui pembawa hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW yaitu Gurutta Muhammad Yusuf,S.Sos.I,MA dan hadir dalam kegiatan Maulid tersebut di Masjid Jami’atul Khaeriyah Siwa, Wabup Wajo, Camat Pitumpanua, Kapolsek didampingi Wakapolsek Pitumpanua, beberapa Kades / Lurah se Kecamatan Pitumpanua, Kepala KUA ,tokoh pendidik,agama,masyarakat,tokoh perempuan ,serta undangan lain.

@ Sultan #