Wajo  

Jadi Narasumber Seminar Internasional, Kakanwil Paparkan Asta Aksi Kemenag Sulsel

Sengkang (Kemenag Sulsel) — Kakanwil Kemenag Prov. Sulsel H. Ali Yafid didapuk menjadi Narasumber di Seminar Internasional yang bertajuk “Curriculum Of Love and Eco-Theology as the Basic for the Istiqlal Declaration Implementation Movement” yang berlangsung Dua hari (3 – 4 Februari 2025) yang dihelat di dua tempat yakni Ballroom Hotel Sallon dan Aula Universitas As’adiyah Lapongkoda Sengkang.

Acara Seminar Internasional ini dilaksanakan oleh Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah pada Dirjen Bimas Islam Kemenag RI yang bekerjasama dengan Yayasan Pondok Pesantren As’adiyah Kab. Wajo di Ballroom Hotel Sallo Sengkang (Senin, 3 Februari 2025)

Selain Kakanwil, Kegiatan berskala Internasional ini diikuti seribuan Peserta termasuk Kakankemenag Kab/Kota se Sulsel baik Luring maupun Daring diisi oleh sejumlah Narasumber diantaranya Menteri Agama RI, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA, Syaikh Dr. As-Said Muhammad Ali Al Husaini (Formen Deputy Minister Of Waqf in Egypt), Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, MA. (Sekjen Kemenag RI), Prof. Dr. H. Abu Rokhmat, M.Ag. (Dirjen Bimas Islam), H. Bunyamin Yafid, Lc, MA (Ketua Yayasan Ponpes As’adiyah), Dr. H. Arsaf Hidayat, Lc, MA. (Direktur Urais dan Pembinaan Syariah), dan Sejumlah Rektor dan Akademisi Sulsel.

Kakanwil Kemenag Sulsel yang diamanahkan mengeksplorasi Spirit Deklarasi Istiqlal memulai pemaparannya dengan seuntai kesyukuran karena kegiatan ini melibatkan Kemenag Sulsel, karena dari seluruh inti Deklarasi Istiqlal, Hampir sebagian besar beririsan dengan Tugas, Fungsi dan tanggungjawab Kementerian Agama utamanya dari sisi Implementasinya.

Olehnya itu, sebagai langkah awal, kami selaku Kakanwil langsung membangun dialog dengan Para Tokoh Lintas Agama, Ormas Keagamaan, yang tergabung dalam FKUB Sulsel, dan berujung pernyataan dukungan dari semua tokoh dan Pimpinan Majelis Agama terhadap isi Deklarasi Istiqlal yang digagas oleh Menteri Agama RI yang juga Imam Besar Masjid Istiqlal,” ucap Ali Yafid

“Selain itu, Kemenag juga memperkuat dialog dan kerjasama dengan Para Pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan, serta Balai Diklat dan Litbang Keagamaan yang tujuannya membangun sinergi dan kemitraan dalam mensukseskan implementasi Program Prioritas Kementerian Agama,” tambahnya

Seluruh langkah yang kami lakukan diatas akhirnya berbuah sebuah Draft Implementasi Program yang berwujud Asta Aksi Kemenag Sulsel dan hal ini sudah dilaunching pada tanggal 31 Januari 2025.

Asta Aksi Kemenag Sulsel ini merupakan ikhtiar kami menerjemahkan visi dan program Prioritas Menteri Agama yang berisi Delapan Point yakni

1. Rumah Ibadah Ramah Difabel
Program Rumah Ibadah Ramah Difabel bertujuan menciptakan lingkungan ibadah yang inklusif dan aksesibel bagi penyandang disabilitas. Program ini mencerminkan komitmen untuk mewujudkan kesetaraan dan penghormatan terhadap hak semua umat dalam menjalankan agama.

2. Kemenag Sulsel Go Green
Program Kemenag Sulsel Go Green merupakan inisiatif berwawasan ekologis untuk mendorong kesadaran lingkungan di tengah masyarakat melalui pendekatan berbasis agama. Kemenag Sulsel Go Green bertujuan mewujudkan harmoni antara manusia, lingkungan, dan Sang Pencipta.

3. Pesantren Ramah Anak
Program Pesantren Ramah Anak dirancang untuk menciptakan lingkungan pesantren yang aman, nyaman, dan mendukung tumbuh kembang anak secara holistik. Pesantren Ramah Anak hadir untuk mencetak generasi muda yang berkarakter, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

4. Dakwah Ramah Kemanusiaan
Program Dakwah Ramah Kemanusiaan mengedepankan pendekatan dakwah yang inklusif, penuh kasih, dan berorientasi pada nilai-nilai kemanusiaan. Dengan mengintegrasikan dakwah dengan aksi sosial, Dakwah Ramah Kemanusiaan bertujuan membangun masyarakat yang harmonis, saling peduli, dan berlandaskan cinta kasih.

5. Selebrasi Kerukunan
Program Selebrasi Kerukunan adalah wujud komitmen untuk memperkuat persatuan dan harmoni di tengah keberagaman. Selebrasi Kerukunan mencerminkan semangat kebersamaan dalam membangun masyarakat yang rukun, damai, dan saling mendukung.

6. Algoritma Kasih Sayang untuk Generasi Z
Program Algoritma Kasih Sayang untuk Gen-Z bertujuan menanamkan nilai-nilai kasih sayang, empati, dan keadaban digital pada generasi muda di era teknologi. Algoritma Kasih Sayang menjadi panduan bagi Gen-Z untuk menjalani kehidupan yang positif dan bermakna.

7. Pelayanan Prima Ibadah Haji
Program Pelayanan Prima Ibadah Haji berkomitmen memberikan layanan terbaik kepada jemaah haji, mulai dari persiapan, pelaksanaan, hingga kepulangan. Pelayanan Prima Ibadah Haji juga hadir untuk mendukung kenyamanan dan kekhusyukan jemaah dalam menunaikan ibadah haji sesuai tuntunan agama.

8. Kemenag Sulsel Berintegritas
Program ini menegaskan komitmen Kementerian Agama Sulawesi Selatan untuk menciptakan tata kelola yang bersih, transparan, dan akuntabel.

Lanjut Kakanwil, Program Delapan Aksi nyata diatas bukan hanya langkah teknis, tetapi juga upaya membangun kesadaran kolektif untuk merangkul keberagaman, menghormati hak asasi manusia, dan memperkuat solidaritas umat beragama sekaligus mempertegas komitmen Kemenag Sulsel sebagai bagian dari bangsa yang beradab, inklusif, dan menjunjung tinggi prinsip kesetaraan dalam kebhinnekaan.

“Insya Allah, Jajaran Kemenag Sulsel siap mengamplifikasi dan mengimplementasikannya, Semoga ikhtiar ini bisa menjadi persembahan Kemenag Sulsel untuk Indonesia,” Tutup Ali Yafid disambut Applause oleh seluruh Peserta dan Hadirin yang memadati Ballroom Sallo Hotel Sengkang. (Wrd)